Hidup Sehat Untuk Mencegah Diabetes
Hidup Sehat Untuk Mencegah Diabetes
# Hidup Sehat untuk Mencegah Diabetes
Diabetes Melitus (DM) adalah suatu penyakit serius yang berlangsung lama dan menyebabkan gangguan dalam metabolik tubuh, yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah yang melebihi batas normal. Penyakit Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit metabolisme yang mampu menyerang siapa saja. Data International Diabetes Federation (IDF) mencatat 537 juta orang dewasa atau 1 dari 10 orang hidup dengan diabetes di seluruh dunia, dan menyebabkan 6,7 juta kematian atau 1 kematian setiap 5 detik. IDF pada 2021 juga menyebutkan bahwa Indonesia berada di posisi ke-5 dengan jumlah pengidap diabetes sebanyak 19,47 juta dan prevalensi diabetes sebesar 10,6 persen. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai 643 juta pada tahun 2030 dan 783 juta pada tahun 2045 (DitjenP2P, 2024).
Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai dengan kadar glukosa darah (gula darah) melebihi normal, yaitu kadar gula darah sewaktu sama atau lebih dari 200 mg/dl, dan kadar gula darah puasa di atas atau sama dengan 126 mg/dl. Kondisi ini dapat terjadi karena tubuh tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berfungsi untuk membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah.
Beberapa jenis Diabetes Melitus yang perlu kita ketahui, antara lain :
- Diabetes Melitus Tipe 1
Diabetes tipe 1 adalah bentuk diabetes yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan merusak sel-sel penghasil insulin di pankreas. Penderita diabetes tipe 1 membutuhkan suntikan insulin setiap hari. Kondisi ini lebih sering ditemukan pada anak-anak dan remaja, meskipun dapat terjadi pada orang dewasa.
2. Diabetes Melitus Tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah bentuk diabetes yang lebih umum terjadi. Pada diabetes tipe 2, tubuh tidak menghasilkan insulin dalam jumlah yang cukup atau sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif (resistensi insulin). Diabetes tipe 2 lebih sering terjadi pada orang dewasa, meskipun sekarang juga ditemukan pada anak-anak dan remaja akibat gaya hidup yang kurang sehat. Penyebab utama diabetes tipe 2 meliputi faktor genetik, kelebihan berat badan, dan pola makan yang buruk.
3. Diabetes Melitus Gestasional
Diabetes gestasional terjadi pada wanita hamil dan umumnya hilang setelah melahirkan. Namun, wanita yang mengalami diabetes gestasional berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Apa saja Penyebab dan Faktor Risiko Diabetes?
Penyebab diabetes melitus berbeda-beda tergantung pada jenisnya, namun beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena diabetes melitus antara lain:
- Faktor genetik
Riwayat keluarga dengan diabetes dapat meningkatkan risiko seseorang mengidap diabetes.
- Obesitas
Kelebihan berat badan, terutama lemak tubuh yang berlebihan, meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2.
- Kurang aktivitas fisik
Gaya hidup yang sedentari (tidak aktif) dapat menyebabkan penurunan sensitivitas tubuh terhadap insulin.
- Usia
Diabetes tipe 2 lebih sering terjadi pada orang yang berusia di atas 45 tahun, meskipun dapat terjadi lebih awal pada individu dengan faktor risiko tertentu.
- Makanan tinggi gula dan lemak
Pola makan yang tinggi kalori, gula, dan lemak dapat meningkatkan risiko diabetes, terutama jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup.
- Tidak melakukan pemeriksaan gula darah secara teratur.
Apa saja Gejala Diabetes yang perlu kita ketahui?
Beberapa gejala umum diabetes melitus yang perlu diwaspadai antara lain:
- Sering merasa haus (polidipsia)
- Sering merasa lapar (polifagia)
- Sering buang air kecil (poliuria)
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
- Penglihatan kabur
- Lelah atau mudah lelah (fatigue)
- Luka atau infeksi yang sulit sembuh
- Gatal-gatal atau infeksi kulit
Beberapa Komplikasi Diabetes yang perlu di waspadai
Jika tidak dikelola dengan baik, diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti:
- Penyakit jantung
Diabetes meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, termasuk serangan jantung dan stroke.
2. Kerusakan ginjal
Diabetes dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal, yang dapat menyebabkan gagal ginjal.
3. Kerusakan saraf
Tingginya kadar gula darah dapat merusak saraf, menyebabkan rasa sakit, kebas, atau kehilangan sensasi.
4. Masalah mata
Diabetes dapat menyebabkan retinopati diabetes, yang dapat mengarah pada kebutaan.
5. Infeksi
Diabetes meningkatkan risiko infeksi, terutama pada kulit, gusi, dan saluran kemih.
Bagaimana Pengelolaan dan Pengobatan Diabetes?
Pengelolaan diabetes melitus sangat bergantung pada jenis diabetes yang dimiliki, namun tujuan utama pengobatan adalah menjaga kadar gula darah dalam rentang yang normal untuk mencegah komplikasi. Beberapa cara untuk mengelola diabetes melitus antara lain:
- Pemantauan Gula Darah
Penderita diabetes perlu secara teratur mengukur kadar gula darahnya untuk memastikan bahwa ia tetap dalam batas normal.
2. Pola Makan Sehat
Mengonsumsi makanan bergizi, rendah gula, dan kaya serat sangat penting dalam mengelola diabetes. Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti gandum utuh, sayuran, dan buah-buahan, membantu mengontrol kadar gula darah.
3. Olahraga
Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin dan membantu menurunkan kadar gula darah.
4. Obat-obatan
Pada diabetes tipe 1, penderita memerlukan suntikan insulin. Sementara itu, pada diabetes tipe 2, obat-obatan oral seperti metformin sering diberikan untuk membantu menurunkan kadar gula darah. Pada beberapa kasus, pasien mungkin juga perlu terapi insulin.
5. Pengendalian Stres
Stres dapat mempengaruhi kadar gula darah, jadi penting untuk mengelola stres dengan cara-cara seperti meditasi, yoga, atau teknik relaksasi lainnya.
6. Pemeriksaan Rutin
Pemeriksaan rutin untuk memantau kesehatan jantung, ginjal, dan mata sangat penting bagi penderita diabetes untuk mendeteksi potensi komplikasi sejak dini.
Diabetes melitus disebut sebagai “silent killer” karena dapat berkembang tanpa gejala yang jelas dan sering menyebabkan kerusakan serius pada tubuh tanpa disadari oleh penderita. Sementara itu, DM juga sering disebut “mother of all diseases” merujuk pada kemampuannya untuk memicu atau memperburuk berbagai penyakit kronis lainnya, terutama penyakit jantung, ginjal, saraf, mata, dan sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, penting bagi penderita diabetes untuk memantau dan mengelola kondisi mereka dengan serius untuk mencegah komplikasi jangka panjang yang dapat mengancam kesehatan dan kualitas hidup mereka.
Diabetes melitus merupakan suatu kondisi yang dapat dikelola dengan perubahan gaya hidup dan pengobatan yang tepat. Pemantauan gula darah yang ketat, pola makan sehat, olahraga teratur, dan pengelolaan stres adalah langkah-langkah utama untuk menjaga keseimbangan gula darah dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Oleh sebab itu, sangat penting bagi individu dengan diabetes untuk bekerja sama dengan tenaga medis dalam merencanakan perawatan yang sesuai dengan kondisi masing-masing.
Penulis : Ns. Aprilia Siti Solehat, S.Kep
Referensi : International Diabetes Federation. Diabetes Research and Clinical Practice Atlas Edisi 10. 2021. H 147-148
#HidupSehatUntukMencegahDiabetes