Blog

Hari Asma Sedunia

Hari Asma Sedunia
Artikel Kesehatan

Hari Asma Sedunia

Hari Asma Sedunia

Apa itu Asma?

Asma adalah penyakit peradangan kronis pada saluran napas yang ditandai dengan adanya penyempitan pada saluran napas. Asma cenderung timbul pertama kali saat anak-anak, namun asma tetap dapat memengaruhi orang dari segala usia.

Gambar 1 Penyempitan Saluran Napas pada Pasien Asma

Gambar 1 Penyempitan Saluran Napas pada Pasien Asma. Sumber Gambar: www.breathefree.com

 

Apa penyebab asma?

Asma disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya:

  1. Faktor genetik: asma bukan merupakan penyakit keturunan, namun risiko menderita asma lebih tinggi pada orang yang memiliki riwayat keluarga dengan asma. Sebagai contoh jika salah satu orang tua kamu memiliki asma, lebih besar kemungkinan kamu mengalami asma;
  2. Faktor Lingkungan: Lingkungan yang kurang bersih, allergen seperti serbuk bunga, suhu dingin, zat irritant seperti asap rokok, polusi udara yang tinggi dan zat lainnya dapat menjadi pemicu asma;
  3. Infeksi Saluran Pernapasan Akut/ISPA: infeksi pada saluran napas dapat memicu peradangan yang berakibat kambuhnya asma.

Apa Gejala Asma?

Gejala utama yang sering dirasakan oleh penderita asma diantaranya adalah:

  • Sesak napas: rasa sulit bernapas, bisa seperti tertekan didada dan kesulitan mengeluarkan napas
  • Suara mengik: suara seperti bersiul yang dihasilkan saat napas.
  • Batuk
  • Nyeri dada
  • Kesulitan berbicara: disebabkan karena kesulitan bernapas dan biasanya timbul pada serangan asma yang lebih berat.

Gejala asma dapat timbul secara ringan hingga berat, namun biasanya bersifat kambuhan. Keluhan asma juga sering dirasakan lebih berat di malam hari/dini hari serta saat cuaca dingin.

Serangan asma merupakan kondisi saat timbul gejala yang berat yang ditandai dengan keluhan sesak napas yang tidak kunjung berkurang. Gejala ini dapat dipicu oleh berbagai hal seperti olahraga, udara dingin, polusi udara, allergen seperti debu, bulu hewan, dan kondisi sakit lain di sistem pernapasan seperti selesma ataupun infeksi saluran napas.

Gambar 2 Serangan Asma

 

Bagaimana cara mengetahui saya terkena asma?

Jika anda mengalami gejala seperti di atas, periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat. Di faskes tersebut, dokter/perawat akan menanyakan beberapa pertanyaan mengenai keluhan anda dan kemudian melakukan pemeriksaan fisik menggunakan stetoskop terutama di daerah dada.

Pada kondisi tertentu mungkin diperlukan pemeriksaan penunjang menggunakan alat spirometri untuk menilai fungsi paru atau pemeriksaan laboratorium lainnya untuk melihat penyebab alergi.

Bagaimana penanganan asma?

Terdapat beberapa obat yang digunakan untuk menangani asma, terutama untuk mengendalikan gejala dan mencegah serangan asma.

Obat pereda: obat untuk mengurangi serangan asma dengan efek melebarkan penyempitan saluran napas sehingga gejala cepat berkurang.

Obat pengendali: obat pengendali untuk mengendalikan gejala asma dalam jangka panjang, salah satunya dengan mengurangi peradangan pada saluran napas.  

Obat tambahan lainnya dapat diberikan untuk mengontrol alergi, menangani infeksi saluran napas dan lainnya sesuai dengan kondisi pasien.

Selain obat-obatan tersebut, penanganan lainnya adalah dengan:

  1. Menghindari paparan pemicu asma seperti debu, serbuk bunga, asap rokok, polusi dan lainnya;
  2. Pastikan rumah dalam keadaan bersih dengan sirkulasi udara yang baik;
  3. Menjaga gaya hidup yang sehat sepert menjaga berat badan, olahraga rutin dan mengelola stress yang baik dapat membantu mengendalikan gejala asma dan;
  4. Berhenti merokok.

Gambar 3 Penggunaan Nebulizer pada Seorang Pasien

Pada serangan asma yang akut dokter mungkin memberikan obat inhalasi melalui alat nebulizer. Ini untuk membantu melebarkan saluran napas yang menyempit secara cepat. Jika serangan asma tidak kunjung reda atau tidak terkontrol dengan baik dokter dapat merujuk ke rumah sakit atau ke poli paru.

Penulis: dr. Aisyah Amanda Hanif (Dokter Umum Klinik IPB Dramaga)

Referensi:

  1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia https://ayosehat.kemkes.go.id/penyakit/asma
  2. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (2021) Panduan Umum Praktek Klinis Penyakit Paru dan Pernapasan.
  3. Broaddus, V. Courtney, et al. (2022) Murray & Nadel’s Textbook of Respiratory Medicine. Seventh edition. Elsevier.

 

 

#KlinikIPBDramaga

#IPBUniversity

Recent Posts

Categories