WORLD AIDS DAY 2024
WORLD AIDS DAY 2024
# World AIDS Day 2024
Penyakit Acquired Immunodeficiency Syndrome atau AIDS masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang utama di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa hingga saat ini tidak ada negara yang terbebas dari penyakit AIDS yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV). Oleh karena itu, peringatan Hari AIDS Sedunia setiap tanggal 1 Desember menjadi penting, sebab peringatan ini merupakan momen untuk menyebarkan kesadaran tentang HIV dan AIDS, serta menunjukan solidaritas dan menghormati kehidupan mereka yang terkena dampaknya.
Peringatan Hari AIDS Sedunia jatuh pada tanggal 1 Desember setiap tahunnya. Momentum ini ditetapkan untuk meningkatkan kesadaran global terkait masalah kesehatan AIDS. Pada tahun 2024, kita memperingati Hari AIDS Sedunia ke-37. Adapun tema yang diusung pada Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2024 yaitu: “Take the Rights Path: My Health, My Right” atau “Mengambil Jalan yang benar: Kesehatan Saya, Hak Saya”.
Hari AIDS Sedunia ini menjadi momen refleksi global untuk menghapus stigma dan mempromosikan akses layanan kesehatan yang adil bagi semua. Peringatan ini bukan hanya seremoni tahunan, tetapi seruan aksi nyata dengan pendekatan kolaboratif lintas sektor, Akhiri AIDS pada 2030 bukan sekadar harapan, tetapi tujuan yang bisa dicapai bersama.
Data global jumlah Orang dengan HIV (ODHIV) Pada 2023, sekitar 39 juta orang hidup dengan HIV di seluruh dunia, dengan sekitar 1,3 juta infeksi baru per tahun. Dan di Indonesia diperkirakan ada lebih dari 500.000 orang yang hidup dengan HIV dengan kelompok umur 25-49 tahun menjadi yang paling terdampak (68% kasus baru) (WHO dan Kemenkes RI, 2023)
Mengingat masih tingginya kasus baru HIV dan AIDS serta masih jauhnya capaian target dalam beberapa indikator, dibutuhkan terobosan nyata dalam penanganan penyakit ini. Perspektif penanganan HIV perlu diubah untuk menyelamatkan seluruh masyarakat.
HIV merupakan virus yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, Virus ini menyerang sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia, terutama sel darah putih CD4 positif dan makrofag yang merupakan komponen kunci sistem kekebalan tubuh, dengan menghancurkan atau merusak fungsinya. Dampaknya, terjadi penurunan sistem kekebalan tubuh secara progresif, yang menyebabkan defisiensi imun. Sedangkan AIDS adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh sangat lemah akibat infeksi HIV. Seseorang yang terinfeksi HIV akan dikategorikan menderita AIDS jika jumlah sel CD4 positif kurang dari 200/mm3 darah dan menderita infeksi oportunistik.
Hingga saat ini, masih belum ditemukan pengobatan yang secara resmi mampu menyembuhkan penderita penyakit AIDS. Sejauh ini pengobatan yang dapat dilakukan adalah mengurangi peningkatan dampak kronis AIDS yaitu dengan pengobatan antiretroviral (ARV) untuk mengurangi perkembangan sel virus di dalam tubuh agar tidak mencapai stadium AIDS. Oleh karena itu, yang dapat kita lakukan adalah mencegah penularan HIV dengan konsep “ABCDE”, yakni:
- A (Abstinence)
Bagi yang belum menikah, tidak melakukan hubungan seks di luar nikah adalah langkah yang paling tepat untuk menghindari paparan HIV.
2. B (Be Faithful)
Bersikaplah saling setia kepada satu pasangan seks. Hindari perilaku berganti-ganti pasangan untuk meminimalisir kemungkinan penularan HIV.
3. C (Condom)
Gunakan kondom yang baru tiap berhubungan seks, baik melalui vagina maupun melalui dubur. Bila memilih kondom berpelumas, pastikan memilih pelumas yang berbahan dasar air. Hindari kondom dengan pelumas yang berbahan dasar minyak, karena dapat membuat kondom bocor.
4. D (Drug No)
Menghindari penggunaan narkoba, terutama melalui jarum suntik, bisa mencegah seseorang terinfeksi HIV. Selain itu, menghindari berbagi pakai jarum suntik juga dapat mencegah infeksi virus hepatitis B.
5. E (Education)
Pemberian informasi yang benar mengenai HIV, cara penularan, pencegahan, dan pengobatannya, dapat membantu mencegah penularan. HIV di masyarakat.
Mengakhiri HIV dan AIDS tidaklah mudah, tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah atau dinas kesehatan. Publik juga diharapkan dapat membantu upaya penanggulangan penyakit ini. Terutama dengan penghapusan diskriminasi bagi para penderita dan menerima mereka dalam setiap interaksi sosial. Ini penting agar para penderita merasa lebih dihargai, sehingga bisa terbuka dan membangun semangat hidupnya. Dukungan dari masyarakat termasuk keluarga sangat diperlukan. Sering sekali tes dan pengobatan tidak maksimal karena tidak adanya dukungan atau pendampingan terhadap penderita. Oleh karena itu, kontribusi lingkungan sekitar sangat diperlukan, khususunya untuk penderita dalam menjalani pengobatannya.
Hari AIDS Sedunia 2024 adalah momen untuk bersatu dalam solidaritas global melawan HIV dan AIDS. Dengan memberikan perhatian pada hak kesehatan, memberantas stigma, dan meningkatkan kesadaran, kita dapat memperkuat komitmen untuk mencapai target pengendalian HIV pada tahun 2030. Bersama, kita dapat menciptakan dunia yang inklusif, dimana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk hidup sehat dan bermartabat. Mari ambil peran kita, karena kesehatan adalah hak kita semua.
Referensi :
Centers for Disease Control and Prevention (2020).HIV Basics.About HIV.
World Health Organization (2023). Fact Sheets. HIV/AIDS.
Penulis : Ns. Aprilia Siti Solehat, S.Kep
# World AIDS Day 2024